CERPEN “MUWAZZI’ AL-BARĪD” KARYA TAUFĪQ AL-HAKĪM (ANALISIS STILISTIKA)

Salah satu cerpenis Arab adalah Taufīq al-Hakīm. Salah satu cerpen terkemuka karya beliau adalah cerpen yang berjudul “Muwazzi’ al-Barīd”. Penulis cerpen setingkat Taufīq al-Hakīm kerap menggunakan gaya bahasa yang unik untuk menarik perhatian pembaca, namun hal tersebut dapat mengakibatkan kebingungan oleh pembaca. Pada halaman pertama cerpen “Muwazzi’ al-Barīd” terdapat ungkapan هذا الشخص لايحوي غير كلمة واحدة أف melalui ungkapan tersebut dipahami bahwa orang tersebut hanya bisa mengucapkan ah, namun setelah membaca cerpen tersebut lebih lanjut ternyata orang yang dimaksud sanggup menyatakan kata-kata selain ah. Penggunaan susunan هذا الشخص لايحوي غير كلمة واحدة أف akan menjadikan sebuah kebingungan oleh pembaca jika tidak memahami adanya sisi fenomena bahasa yang digunakan dalam cerpen tersebut atau bisa dikatakan sebagai adanya penggunaan al-mustawayāt al-uslūbiyyah. Selain itu, dalam sebuah cerpen diperlukan pemahaman mengenai teknik pemaparan yang digunakan oleh penulis cerpen agar pembaca sanggup paham betul mengenai cerpen tersebut. Berdasarkan paparan di atas permasalahan dalam penelitian kali ini adalah bagaimana penggunaan al-mustawayāt al-uslūbiyyah dan teknik pemaparan cerpen “Muwazzi’ al-Barīd” karya Taufīq al-Hakīm. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan penggunaan al-mustawayāt al-uslūbiyyah dan teknik pemaparan cerpen “Muwazzi’ al-Barīd” karya Taufīq al-Hakīm melalui teori stilistika yang dikembangkan oleh Syihabuddin Qalyubi. Dalam teori stilistika yang dikembangkan oleh Syihabuddin Qalyubi disamping terdapat pembahasan mengenai mustawayāt al-uslūbiyyah terdapat pula pembahasan mengenai teknik pemaparan. Dilihat dari jenisnya, penelitian kali ini tergolong sebagai penelitian kualitatif deskripstif. Teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian kali ini adalah simak kemudian dilanjutkan dengan catat. Adapun metode untuk analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah tematik, semantik, dan deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan al-mustawayāt al-uslūbiyyah ada beraneka ragam. Pertama, morfologi berbentuk: fi’il dan ism. Kedua, sintakis berbentuk: al-jumlah al-ismiyyah, al-jumlah al-fi’liyyah, al-jumlah al-ḥatmiyyah, dan ḥīlah niẓām al-jumlah. Ketiga, semantik berbentuk at-tarāduf, at-ṭibāq, dan musytarak al-lafẓ. Keempat, Imageri berbentuk tasybīh, majāz, dan kināyah. Teknik pemaparan cerpen “Muwazzi’ al-Barīd” adalah pertama, tokoh dan perwatakan: terdapat baṭal dan khaṣm. Kedua, alur: ta’līq, taṭwīr, tudarrij żarwiy, dan maḥlūl. Ketiga, gaya xvi bahasa: sardu riwāiy dan muḥāwarah. Pengaruh dari al-mustawayāt al-uslūbiyyah mengakibatkan pembaca cerpen faham dengan maksud dari pengarang, bisa merasakan emosi yang dituangkan oleh pengarang dalam karyanya. Penelitian ini bisa lebih bermanfaat ketika ada peneliti yang bersedia meneliti penelitian yang sudah dilakukan ini lebih mendalam terutama pada aspek-aspek stilistika yang dirasa masih memiliki kekurangan